
Jawa Timur Layak Jadi Contoh
Penganugerahan Otonomi Awards Ke-11
SURABAYA – Untuk kali ke-11 The Jawa Pos Institute of Pro-Otonomi (JPIP) menganugerahkan penghargaan kepada daerah yang dinilai paling inovatif. Tadi malam, bertempat di Grand Ball Room Grand City Surabaya, acara tahunan tersebut kembali dilaksanakan.
Ratusan delegasi dari 38 kabupaten/kota Jatim hadir. Hadir pula Menteri BUMN Dahlan Iskan. Juga, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Helmy Faishal Zaini, serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh. Hadir pula Wamen Pendayagunaan Aparatur Negara Eko Prasojo, Gubernur Jatim Soekarwo, Staf Khusus Presiden Bidang Otonomi Daerah Velix Wanggai, serta sejumlah pejabat dan perwakilan negara sahabat.
Dalam sambutannya, Velix Wanggai memuji Jawa Pos dan The Jawa Pos Institute of Pro-Otonomi (JPIP) yang sudah menggagas acara tersebut. Dalam perhelatan ke-11 ini, Otonomi Awards sudah memberikan sumbangsih besar terhadap perkembangan bidang otonomi daerah di Indonesia. Melalui kompetisi tingkat lokal dan regional yang dikembangkan dengan program ini, percepatan perkembangan otonomi daerah amat pesat.
’’Jatim sudah layak menjadi contoh daerah lain. Ini juga menegaskan bahwa otonomi daerah di Indonesia tidak gagal. Bahkan sukses,’’ ujarnya.
Senada dengan Velix, Helmy Faishal yakin pertumbuhan ekonomi di Jatim bakal terus meningkat tajam. ”Pemerintah daerah dan Pemprov Jatim sudah paham kalau istilah yang tepat adalah membangun daerah. Bukan membangun di daerah. Jadi, tiap daerah harus maju dengan kearifan lokal sendiri-sendiri,” kata dia.
Di kesempatan ini, Soekarwo memaparkan fakta pertumbuhan ekonomi di Jatim. Dilihat dari jumlah transaksi, selama semester pertama tahun ini pertumbuhan ekonomi mencapai Rp 140,9 triliun atau naik 21 persen daripada tahun lalu. Otonomi Awards dianggapnya turut merangsang aktivitas ekonomi penduduk. Tidak hanya menggairahkan pemerintah untuk berlomba-lomba menjadi yang terbaik. Namun, juga memompa partisipasi dari pihak swasta. ”Reformasi birokrasi juga luar biasa berjalan dengan baik,” terang dia.
Dalam era yang sudah begitu maju seperti sekarang ini, birokrasi memang harus selalu mengalami pembenahan. Sebab, masyarakat yang semakin mapan menginginkan pelayanan yang serbacepat.
Dahlan Iskan menyatakan, saat ini ada sekitar 136 juta warga Indonesia yang tidak miskin atau bisa dibilang kelas menengah. Mereka itulah orang-orang yang ingin serbacepat, tidak mau susah, dan vokal alias kritis karena merasa sudah tidak bergantung pada siapa pun. ”Mereka memang merepotkan. Tapi, mereka bisa membuat Indonesia berubah dari negara berkembang menuju negara maju. Sebab, mereka tidak mau menderita dan selalu mencari cara untuk maju dan maju,” kata pendiri JPIP tersebut. Dahlan optimistis, dalam 10–15 tahun lagi, Indonesia bisa menjadi salah satu negara maju dengan ekonomi terkuat di dunia.
Sementara itu, setidaknya ada tiga kabupaten kota yang paling berbahagia tadi malam. Sebab, mereka meraih dua penghargaan sekaligus. Yakni, Kabupaten Madiun yang membawa trofi di kategori pemerataan ekonomi dan grand category, Region in Leading Breakthrough on Economic Development. Juga, Kabupaten Malang yang berhasil membawa pulang peng hargaan di bidang akuntabilitas publik serta grand category, Region in Leading Breakthrough on Political Performance. Kota Malang juga berhasil membawa pulang dua penghargaan sekaligus dalam kategori pelayanan pendidikan dan grand category, Region in Leading Breakthrough on Public Service. ’’Kami berterima kasih pada Jawa Pos dan JPIP yang sudah membuat acara ini. Ini adalah salah satu pemicu pemda untuk berbuat yang terbaik bagi masyarakat,’’ kata Bupati Malang Rendra Kresna.
Salah satu delegasi yang terlihat emosional kemarin adalah Pamekasan yang menerima penghargaan pada kategori pelayanan kesehatan. ’’Kami termasuk kabupaten lima terbawah. Apresiasi kali ini pasti menjadi motivasi bagi kami,’’ kata Kepala Bappeda Budi Riyanto dalam sambutannya. Dia lantas menyalami dan berterima kasih pada gubernur Jatim dan para menteri serta pejabat tinggi yang hadir. Malam itu juga terasa semarak karena dihibur penampilan panggung sejumlah seniman. Di antaranya, Slamet Gundono dan Wayang Suket Show yang atraktif serta penyanyi Ika Putri dan Anisa Rahma. (rio/c5/c10/nw)
Arsip PDF :