Selenggarakan FGD II, Pemkab Lumajang Rumuskan Program Kerja Peta Jalan Penanggulangan GAKI
Dalam upaya menanggulangi masalah Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI), Tim Penanggulangan GAKI Pemkab Lumajang menggelar Focus Group Discussion (FGD) II. Acara ini berlangsung selama dua hari (12-13/6) bertempat di Alka Cafe, di mana berbagai pihak terkait berkumpul untuk merumuskan langkah strategis dalam menangani GAKI.
Ahmad Muizul Mahsus, Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Kabupaten Lumajang, menyatakan urgensi penyusunan roadmap ini. “Waktu penyusunan roadmap ini tepat, karena menjelang waktu penyusunan RPJMD baru. Sehingga dokumen roadmap ini bisa menjadi suplemen penyusunan RPJMD,” terangnya.
Senada, dr Rosyidah Kadinkes P2KB Lumajang, yang juga selaku sekretaris Tim GAKI Kabupaten Lumajang, menekankan pentingnya penanggulangan GAKI. “Kenapa GAKI dianggap tidak penting? Karena dampaknya tidak terlihat dalam jangka pendek. Jika Penanggulangan GAKI tidak dilakukan, dampaknya baru terlihat dalam jangka panjang. Karena itu penting bagi kita melakukan perencanaan semacam ini,” ujarnya.
Peserta kegiatan ini terdiri dari Tim GAKI Kabupaten Lumajang yang berasal dari berbagai sektor, akademisi, dan aktivis kesehatan. Sedangkan yang menjadi fasilitator adalah The Jawa Pos Institute of Pro-Otonomi (JPIP) dengan dukungan anggaran serta pendampingan oleh Nutrition International (NI).
Kegiatan FGD dimulai dengan sharing praktik baik yang disampaikan oleh Mudrikah, Ketua Tim GAKI Desa Jeruk kecamatan Gucialit. Dalam sesinya, Mudrikah memaparkan keberhasilan Desa Mandiri Garam Beriodium (DMGB) yang dikelola oleh masyarakat setempat. “Kuncinya adalah sosialisasi yang intensif dan penuh kesabaran. Kami di awal-awal sempat mengalami penolakan. Tapi seiring berjalannya waktu, sekarang warga sudah konsumsi garam beriodium yang memenuhi syarat. Kasus-kasus GAKI juga tidak ada di desa kami,” ungkap Mudrikah.
Dalam FGD ini peserta diajak melakukan perumusan visi dan misi, sasaran, strategi, dan indikator, serta penyusunan program dan rencana aksi. Selain itu, peserta FGD juga mengusulkan quick win atau inovasi yang dapat segera diimplementasikan.
Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan rencana program yang komprehensif dan berkelanjutan dalam upaya penanggulangan GAKI di Kabupaten Lumajang. Dengan adanya roadmap ini, diharapkan masalah kekurangan iodium yang berdampak pada kesehatan masyarakat dapat diminimalisir secara efektif dan efisien.
“Kami berterima kasih kepada Nutrition Internasional (NI) atas dukungannya dalam penyusunan Road Map ini. Dukungan ini adalah penguat bagi kami untuk terus bersama melakukan kampanye dan program pembangunan di bidang kesehatan,” pungkas dr Rosyidah.[]